Sabtu, 18 September 2010

Jika Aku Jatuh Cinta Part II

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

di kutip dari:

(Yesi Elsandra, special untuk yang saling mencintai karena-Nya)

moga bermanfaat dn menginspirasi.

Jika Aku Jatuh Cinta Part I

Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan, seperti ditujukkanya asap dalam api dan ditunjukkanya buah dan pohon.

Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertempuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena Allah mengatakan, “Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjiha di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”

Prestasi kepahlawanan para pejuang tidak terlepas dari pengaruh cintanya seorang pemuda kepada pemudi. Umar bin Abdul Aziz berhasil memenangkan pertarungan cinta sucinya kepada Allah dari pada cinta tidak bertuannya kepada seorang gadis. Tidak ada yang salah pada cinta. Berusahalah menempatkannya pada tempat, waktu dan sisi yang tepat.

mampukah kita menjalankan Cinta yang Sesungguhnya?

Keutamaan Wanita yang Luar Biasa

Dear Ukhti-ukhti...

Dear ukhti-ukhti yang sy hormati karena Allah, apa kabar iman-mu hari ini? Semoga Allah Yang Maha Indah selalu memberi keindahan padamu dan melindungimu dari segala keburukan

ukhti-ukhti yang sy hormati karena Allah, sebaik2 perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan "perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami." (HR.Ibnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Ukhti-ukhti,mlm ini aku membaca sebuah buku didalamnya terdapat 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah.

Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tsb adl:

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu org yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.

ukhti-ukhti yang sy hormati karena Allah begitu luar biasanya Allah member keutamaan kepada para wanita sholehah.. yg membuat saya bertambah kagum dan takjub..



Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah Karena esok negeri ini ditangan generasi mu

Ukhti-ukhti yang sy hormati karena Allah Begitu indah menjadi istri Setiap perbuatannya merupakan pahala untukmu Lakukan dengan ikhlas karena Allah Insya Allah dunia akhirat ada ditanganmu

Ukti Ukhti-ukhti yang sy hormati karena Allah Semoga Allah yang Maha baik Menjadikan kalian wanita dan istri sholehah

Untuk ukti-ukti dimanapun dirimu berada...



Moga manfaat,hehe

Tak Semudah Itu Kawan

PERNIKAHAN ANTARA REALITAS DAN ILUSI



Semasa gadis, Atikah (bukan nama sebenarnya), sering berharap untuk menjadi seorang istri yang taat dan sering mengukir senyuman buat suaminya. Dia yakin, dengan menjaDi istri yang solehah, dan menggembirakan suami, dia sudah dapat menempati salah satu tempat di surga. “Tidak perlu susah-susah bagi seorang wanita mencari surga Aalah”, begitu yang kerap terlintas dalam hatrinya.



Harapan untuk menjadi istri yang solehah, dibina olehAtikah setelah ia menerima kesadaran islam dan ketikapemahamannya mengenai islam semakin jelas. Padahalsewaktu remaja dan agama hanya dilihat sekadar amalanrutin seperti yang ditekannkan oleh sekolah dankeluarganya, dia tidak pernah mempunyai harapan danimpian begitu. Malah ia merasa agak janggal apabilamemikirkan surga dan neraka Allah.



Berkat berteman dengan mereka yang berniat mendalami agama, Atikah sering mengikuti pengajian . Dalam bacaannya, ia kerap menemukan tema-tema pernikahan dantentang berumah tangga. Dia pun ingin menjadisebaik-baik perhiasan sebagaimana dalam hadist, duniaadalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalahistri solehah. Atikah juga begitu senang dengan hadistyang pernah disebut Rosullullah” Jika manusia bolehmenyembah manusia selainnya, maka aku perintahkanistri menyembah suaminya, (HR> Abu Dawud, Tirmidzi,Ibnu Majah dan Ibnu Hibbin)



Berkat keinginan yang tinggi untuk menjadi istri yangsolehah , maka akhirnya Allah menentukan jodoh atikandengan Mustafa (bukan nama sebenarnya)Mustafa, seorangjejaka yang tyidak kurang solehnya. Akhirnya keduanyamelangkah ke gerbang pernikahan. Maka menangislah syaitan ketika keduanya anak adam di ijab kabulkan.



Seperti Atikah, Mustafa mengenal islam sejak berada dikampus, sering bercita-cita untuk membentuk rumahtangga. Pilihannnya pasti seorang wanita solehah yangmenyejukkan hati dan mata.



Dia pernah membayangkan alangkah bahagianya menjadiseorang suami yang kuat pribadinya dan mampumembimbing orang lain, terutama istri dananak-anaknya. Dia teringat akan pesan Rasullullah “hanya lelaki yang mulia saja yang akan memuliakanwanita” Mustafa pernah bercita-cita mengikutiRasullullah yang begitu sayang dan lemah lembut padaistrinya. Tidak merasa rendah diri apabila membantuistri melakukan pekerjaan rumah.



Rumah tangga Atikah dan Mustafa terus berlalu, haridemi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan....



Biarpun harapan dan cita-cita menghidupkan rumahtangga Muslim terus Hidup, namun kenyataan pun harusmereka hadapi juga. Paerbedaan kepribadian, perasaaan,pembawaan selera dan kegemaran yang selama ini terbinadari latar belakang keluarga dan pendidikan yangberbeda, ternyata tidak mudah untuk disatukan.



Jika sebelum pernikahan, semua itu mudah dilakuian,diselesaikan, melalui pemahaman agama, ternyat lambatlaun ada juga perselisihan. Perselisihan memang tidakdapat dielakkan dalam rumah tangga. Apalagi jikapasangan suami isteri tidak menyadari bahwa syaitansenantioasa berusaha untuk menjahanamkan anak Adam.



Dalam kisah Mustafa dan Atikah, ternyata segala yangdibayangkan tidaklah seindah realitasnya. Mencontohrumah tangga Rasullullah, memang satui tuntunan. Namunsebagai seorang islam, tantangan dan cobaan adalahpeluang untuk mempertingkatkan diri dan semakinbergantung kepada Allah . Berbagai masalah dalamperkawinan dan rumah tnagga harus dihadapi secarasabar dan realistik oelh pasangan suami istri yanginginkan naungan Allah.



Ada istri mengeluh karena cara suami menegur,dikatakan kasar dan memalukan. Ada pula suami mengeluhkarena sikap istri yang kurang cakap menguruskeluarga. Maklum saja ada dikalangan istri sebelumnyasibuk belajar dan berorganisasi sehingga sangat jarangikut mengurus masalah dapur.



Mustafa poun mulai mengeluh. Ternyta istrinya tidakseperti yang dia ompikan. Malah Atika juga mengeluhterhadap mustafa karena dianggap terlalu dimanjakanoleh orang tuanya dahulu Apalagi mustafa terlaluberhati-hati berbelanja.



Atikah mulai merakan penyesalan dalam hati akibattidak mau bekrja setelah kuliah karena niat untukmenumpahkan perhatian sepenuhnya kepada suami danrumah tangga, dan mencapai impian menjadi wanitasolehah.



Kadang-kadang semangat seorang muslimah solehah unutkkeluar rumah mencari kesibukan di luar tidak diimbangi dengan peranannya dalam rumah tangga. Hal inimenyebabkan suami mengeluh karena di bebani dengantugas-tugas rumah tangga. Adajuga di kalangan istriterlalu banyak menceritakan kekurangan suaminya dansering lupa untuk melihat kebaikan dan kelebihansuaminya.



Ada suami yang sikapnya dingin, tidak pandai memujidan bercanda dengan istrinya. Apabila melihat kebaikanpada istrinya dia diam saja, tetapi apabila melihatkelemahan, segera di ungkit. Memang, banyak cobaanpada pasangan suami istri dalam rumah tnagga. Tidaksemua yang indah-indah seperti yang diimpikan sebelumberumah tangga menjadi kenyataan. Sudah menjadi sunnahkehidupan, bahwa akan berlaku pergeseran kecil danperbedaan, sepanjang menjadi suami istri . Itu namnyaasam garam rumah tangga.



Pasangan seperti Mustafa dan Atikah, mempunyaikelebihan agama dan rasa ketergantunganyang tiunggikepada Allah.Dengan kaata lain mereka mempunyaipemikiran yang mungkin tidak dirasai oleh pasanganyang jauh dari islam.



Adakalanya kita memerlukan bantuan pihak ketiga dalammenyelesaikan masalah rumah tangga kita Mungkin pihakketiga bisa membantu memcuci atau memperbaharuipandangan kita terhadap pasangan hidup sehinggakembali jelas dan wajar.



Pasangan yang bijak dan tinggi pemahaman agamanya akanmampu untuk istikomah dalam menjaga perkawinan merekadan lebiuh mampu menghadapi badai yang melanda Adalah penting sebelum kita mendirikan rumah tangga mempunyai suatu tanggapan bahwa kita (bakal suami istri) berjanji kan melengkapi antara satu sama lain. Karena manusia bukanlah makhuk sempurna . Manusia tidak mungkin dapat menjadi istri atau suami yang sempurna seperti bidadari atau malaikat.



Kita harus siap menerima pasangan hidup seadanya,termasuk segala kekurangannya. Selama tidak melanggarsyariat. Kita memang berasal dari latar belakangkeluarga, kebiasaan dan watak yang berbeda yangmembent8uk watakan dan perspsi hidup tersndir. Apabilakita menerima keadaan ini insya Allah kita akan berhasil menghindar dari menikah dalam ilusi kita pasangan ilusi kita .



Setiap orang muslim tidak boleh menjadikan rumahtangga sebagai tujuan. Ingat ia hanya alat untuk kita meningkatkan diri dan ketakwaan kita pada Allah.



INGAT!!

tak semudah itu kawan..tawakal lah pada Allah niscaya segala kesukaran itu akan menjadi mudah

perbedaan2 itu akan menjadi indah..

dan jangan lah berfikir membina bahtra rumah tangga itu mudah..

ingat akan selalu ada syetan yg mengganggu..



yg udh siap mau nikah..mulailah belajar dari sekarang..belajar menjadi suami tw istri yg baik..

keutamaan2 seorang wanita(masak,etc) dan keutamaan2 laki2(menjadi pemimpin yg baik,etc)..kudu udh di pelajari..

hoho..



(waduh melantur jauh ke masalah rumah tangga..hehe) maaf..maaf..atas ke isengan ini..

moga manfaat

Izin Kan Aku Mencium Mu Ibu

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.

Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku. (Bayu Gautama, Untuk Semua Ibu Di Seluruh Dunia)



Mengapa Ibu Menangis

Ibu, mengapa ibu menangis ? Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya.

"Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, aku wanita.

"Aku tak mengerti," kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.

"Nak, kamu memang tak akan mengerti...." Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.

"Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?

Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan".Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.

Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya,

walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya,

walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu....

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Wanita, kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih,walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah..

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang , untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun.

Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap.

Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya.

Sebab, bukankan tulang rusuk-lah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa

, suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.

Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami,

agar tetap berdiri,sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi .

Dan, akhirnya, Kuberikan ia airmata agar dapat mencurahkan perasaannya.

Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.

Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, airmata ini adalah airmata kehidupan.